Tuesday 19 August 2014

Materi Komunikasi Kesehatan


Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan adalah Studi yg mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan. Studi yang menekankan peranan teori komunikasi yang dapat digunakan dalam penelitian dan praktek yg berkaitan dengan promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Proses untuk mengembangkan atau membagi pesan kesehatan kepada audiens dgn maksud mempengaruhi pengetahuan, sikap dan keyakinan mereka tentang pilihan perilaku hidup sehat. Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan, yang sejauh mungkin mengubah dan membaharui kualitas individu dalam suatu komunitas atau masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa komunikasi kesehatan meliputi unsur 2 :
1.      Proses komunikasi manusia ( human communication ) demi mengatasi masalah kesehatan. Komunikasi yg sama dgn komunikasi pada umumnya, yaitu ada komunikator kesehatan, komunikan, pesan, media, efek, ada konteks komunikan kesehatan. Beroperasi pada level atau konteks komunikasi antar personal, kelompok, organisasi, publik  dan komunikasi masa. Belajar memanfaatkan strategi komunikasi. Belajar tentang peranan teori  komunikasi dalam penelitian dan praktek yang berkaitan dengan promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Penyebar luasan informasi ttg kesehatan.
2.      Keterpengaruhan dari individu dan komunitas dalam pembuatan keputusan yg berkaitan dgn kesehatan. Pemanfaatan media dan tehnologi komunikasi dan tehnologi informasi dalam penyebarluasan informasi kesehatan. Pengubahan kondisi yg kondusif yg memungkinkan tumbuhnya kesehatan manusia dan lingkungannya. Variasi interaksi dalam kerja kesehatan misalnya komunikasi dgn pasien diklinik, self help groups, mailings,hotlines, kampanye media massa hingga penciptaan peristiwa. Pendidikan kesehatan.

Cakupan komunikasi kesehatan.
Banyak sekali teori, modal dan perspektif mengenai komunikasi kesehatan. Namun semua model teoritik maupun praktis itu meliputi :
1.      Komunikasi persuasif dan komunikasi yg berdampak pada perubahan perilaku kesehatan.
2.      Faktor2 psikologis individual yg mempengaruhi persepsi terhadap mkesehatan.:
-          Stimulus ( objek persepsi ) > sense organ dan pemaknaan stimulus  ( respons ).
-          Bagaimana mengorganisir stimulus >berdasarkan aturan, skemata dan label.
-          Interpretasi dan evaluasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan lain2
-          Memory dan
-          Recall.
3.      Pendidkan kesehatan ( health education ) yg bertujuan 
Memperkenalkan perilaku hidup sehat melalui informasi dan pendidkan kepada individu dgn menggunakan aktivitas material maupun terstruktur. Cakupan pendidikan kesehatan meliputi :
-          Jenis pendidikan profesional dibidang kesehatan    (kurikulum  dll ).
-          Penjenjangan pendidikan profesi.
-          Pelatihan profesional ( jenis, jenjang dan kurikulum)
-          Pendidikan masyarakat ( informal ).
4.      Pemasaran sosial yg bertujuan utk memperkenalkan
Atau mengubah perilaku positif melalui prinsip2 pemasaran dng mengintervensi informasi kesehatan yg bermanfaat bagi komunitas.
5.      Penyebarluasan informasi kesehatan melalai media            
( sosialisasi , informasi, pendidikan, hiburan, opini, pemberitaan dll )
6.      Advokasi, pendampingan melalui mkomunitas, kelompok atau media massa yg bertujuan utk memperkenalkan :
-          Kebijakan.
-          Peraturan.
-          Program 2 utk memperbaharui kesehatan.
7.      Resiko komunikasi bertujuan utk menyebar luaskan informasi yg benar mengenai resiko yg dihadapi oleh masyarakat terhadap informasi mengenai kesehatan termasuk dampak penggunaan informasi yg salah mengenai kesehatan, dan mengusulkan cara2 utk mengatasi kesalahan informasi.
8.      Komunikasi dgn pasien meliputi informasi utk seorang individu misalnya informasi yg berkaitan dgn kondisi kesehatan individu, bagaimana memaksimalkan perawatan, pemberian terapi, atau penyampaian pendekatan alternatif, termasuk dalam tema ini adalah bgm melayani pasien secara komunikatif.
9.      Informasimkesehatan utk para konsumen ---- satu aktivitas komunikasi yg ditujukan kepada para individu- konsumen demi membantu individu utk memahami kesehatan individu, bgm individu membuat keputusan yg berkaitan dgn kesehatan individu, kesehatan keluarga, misalnya berhubungan dgn penyedia jasa kesehatan, asuransi kesehatan atau asp;ek pemeliharaan kesehatan jangka panjang.
10.  Merancang health entertain atau hiburan yg didalamnya mengandung informasi kesehatan, yg meliputi pilihan jenis hiburan yg dijadikan sebagai event utk  mengomunikasikan tema2 mengenai kesehatan individu maupun keshatan masyarakat.
11.  Komunikasi kesehatan yg interaktif yakni komunikasi kesehatan yg dilakukan melalui media intreaktif shg terjadinya dan diskusi antara sumber dgn penerima melalui media massa.
12.  Strategi komunikasi yg menjadi desain pilihan :
-          Komunikasi kesehatan.
-          Pesan2 kesehatan.
-          Media kesehatan.
-          Komunikasi keshatan ( audiens – sasaran komunikasi)
-          Mereduksi hambatan komunikasi.
-          Menentukan atau memilih konteks komunikasi kesehatan d l l .

Tujuan komunikasi kesehatan.
1. Tujuan strategis
     pada umumnya program-program yg berkaitan dgn komunikasi kesehatan yg dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul dpt berfungsi utk :
1.      Relay information, meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kpd pihak lain secara berangkai ( hunting ).
2.      Enable informed decision making – memberikan informasi akurat utk memungkinkan pengambilan keputusan.
3.      Promote peer information exchange and emotional support – mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan.
4.      Promote healthy behavior – informasi utk memperkenalkan perilaku hidup sehat.
5.      Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.
6.      Manage demand for health services- memenuhi permintaan layanan kesehatan.

2.   Tujuan praktis
       secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :
1.      Meningkatkan pengetahuan yg mencakup :
-          Prinsip2 dan proses komunikasi manusia .
-          Menjadi komunikator – yg memiliki etos, patos ,logos  kredibilitas dll.
-          Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi mkehatan.
-          Memilih media yg sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan.
-          Menentukan segmen komunikasi yg sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan.
-          Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yg sesuai dgn kehendak komunikator dan komunikan.
-          Mengelola hambatan2 dalam komunikasi kesehatan.
-          Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
-          Prinsip 2  riset.

2.      Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan 
Berkomunikasi efektif. Praktis berbicara, berpidato, memimpin rapat, dialog, diskusi, negosiasi, menyelesaikan konflik, menulis, membaca, wawancara, menjawab pertanyaan, argumentasi dll.
3.      Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi.
·         berkomunikasi yg menyenangkan, empati.
·         berkomunikasi dgn kepercayaan pada diri.
·         menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
·         membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkaqn.
·         memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yg baik.

Manfaat mempelajari komunikasi kesehatan
      1.   Memahami interaksi antara kesehatan dgn perilaku                 
            individu .
2.      Meningkatkan kesadaran kita ttg isu keehatan.

Mengelola pesan dalam komunikasi kesehatan.
Hakekat pesan yakni :
1. Isi (content) pesan (message) merupakan basis dari pengaruh komunikator (juga media), inilah yang paling utk dipelajari.
2.  Isi pesan dirancang secara cermat oleh perancang, produser, penulis,editor utk mempengaruhi audiens.
3.  Isi pesan tidak selalu terikat pada hal yg benar tetapi juga pada isu yg tidak benar.
4.  Studi ttg isi pesan mendorong kita utk meramalkan dampak terhadap audiens.

Yang dimaksud dgn content/isi informasi (pesan) kesehatan :
1.      Content/isi adalah kelengkapan jumlah (kuantitas) dan kualitas informasi verbal dan visual mengenai kesehatan yg didistribusikan oleh komunikator atau media.
2.      Jumlah/kuantitas isi itu merujuk pada jumlah waktu yg digunakan dalam detik, menit, jam utk memuat berita, film dan lain2. Atau jumlah kolom surat kabar/majalah yg memuat berita, opini, gambar, cerpen, berita daerah, kolom, feature, dalam satu kali terbitan.
3.      Kualitatif merujuk pada mutu,kualitas isi, penampilan faktual, pemerolehan berita, daya guna sebuah berita, fakta, keabsahan, metode dan tehnik pengolahan.

Kategori fungsi – isi pesan
1.      Fungsi mengawasi lingkungan, memperingatkan ancaman dan bahaya ttg dunia disekeliling kita , memperingatkan bahaya penyakit menular, bahasa hiv/aids dll.
2.      Fungsi korelasi, melalui tajuk dan propaganda sehingga membuat audiens menghubungkan peringatan tsb dgn pengawasan lingkungan diatas.
3.      Transmisi, isi mengalihkan norma masyarakat dalam pelbagai cara.
4.      Hiburan, manusia normal berpikir bahwa mereka butuh hiburan, santai, humor. Isi pesan bisa dirancang sedemikian rupa utk menampilkan juga aspek hiburan agan audiens menikmati.

Memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan.
Dalam komunikasi verbal artinya pesan2 disampaikan dlm bentuk verbal berupa kata2 yg diucapkan(vokal), dfitulis (visual).
1.      Penggunaan bahasa secara pragmatis.
Seorang komunikator kesehatan hendaklah memperhatikan kebiasaan dan kepraktisan bahasa dikalangan ibu2 desa yg berkunjung dipuskesmas, bapak2 nelayan dipantai, para gadis dipasar umum, orang2 yg berada dalam perjalanan dll.
2.      Ingat variasi berbahasa
Dalam komunikasi kesehatan, apalagi dalam situasi antar budaya, hendaklah kita memperhatikan beberapa variasi berbahasa yg bersumber pada :
·         dialek.masing2 daerah mempunyai dialek utk menerangkan kata atau istilah lokal.
·         aksen. Menunjukan kehasan tekanan dalam ucapan bahasa lisan.
3.     Struktur pesan.
Ditunjukan dgn :
-          Pola penyimpulan (tersirat atau tersurat).
-          Pola urutan argumentasi (mana yg lebih dahulu).
-          Argumentasi (yang disenangi atau tidak disenangi), pola obyektivitas (satu sisi   atau dua sisi).

3.       Gaya pesan (bahasa).
Gaya pesan merupakan variasi linguistik dalam penyampaian  pesan dgn :
-          Pengulangan.
-          Mudah dimengerti.
-          Perbendaharaan kata.
-          Kemampuan menggunakan gaya bahasa.

4.         Daya tarik pesan.
Yg dimaksud dengan daya tarik pesan (message appeals) mengacu pada motif2 psikologi yg dikandung pesan yakni :
·         rasional emosional.
·         fear appeals (daya tarik ketakutan)
·         reward appeals (daya tarik ganjaran.
Rasional emosional.            
Rasional adalah rancangan pesan yg menjelaskan suatu informasi secara rasional sesuai dgn syarat2 yg seharusnya. Misalnya syarat ilmum kesehatan dll. Contoh karena penyakit ini disebabkan oleh virus maka tdk bisa diobati.penyakit ini akan sembuh sendiri yg dalam istilah medis disebut self limited disease ujar aman.menurut dia yg bisa dilakukan terhadap penyakit ini adalah melakukan pengobatan sesuai dgn gejalah2 penyakit atau simthomatis. Misalnya ketika penderita mengalami batuk diberi obat batuk dsbnya.
Emosional adalah rancangan pesan yg menjelaskan suatu informasi secara emosional sehingga menggugah emosi audiens. Contoh merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Jika bapak tetap merokok berarti bapak membunuh diri. Itukan kasihan anak2 dan istri apalagi kalau bapak jadi impoten, maka rumah tangga bapak bakal tdk bahagia.
Fear appeals (daya tarik ketakutan)
Misalnya bgm hubungan pembantu dgn anak2 ketika orang tua tdk berada dirumah. Hal ini akan mendorong para orang tua sibuk utk meluangkan waktu lebih banyak utk anak2nya.
Reward appeals (daya tarik ganjaran).
Misalnya pasta gigimembertikan iming2 bagi pembeli dgn hadiah jutaan rupiah setelah mengumpulkan sejumlah bungkus tertentu. Jadi orang dipersuasi utk membeli produk  bukan karena dia butuh produk tsb tetapi krn dia ingin mendapatkan hadiah karena membeli produk itu.

Mengacu pada teori Blum tentang peran “empat faktor” untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, terlihat bahwa:
1.      Faktor lingkungan
2.      Faktor perilaku
3.      Faktor pelayanan kesehatan
4.      Faktor heredity
Dari pengalaman lapangan didapatkan pengaruh lingkungan merupakan pengaruh terbesar pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Manusia di dalam menghadapi faktor lingkungan itu, tertantang dalam dua hal;
1.      Apakah ia akan “dipengaruhi” lingkungan yang berarti manusia menerima apa saja yang berlaku dalam lingkungan dimana ia berada, hidup dan berinteraksi.
2.      Ataukah ia “mempengaruhi” lingkungan yang berarti manusia bersangkutan mampu mengelola lingkungan dimana ia berada, hidup dan berinteraksi.
Hidup sehat berwawasan ramah lingkungan merupakan harapan ideal. Para ahli sepakat bahwa “sekiranya lingkungan dapat diatur semau kita sehingga upaya hidup sehat menjadi mudah terlaksanya”. Sayangnya hal itu tidak mungkin berlangsung, olehnya untuk hidup sehat diperlukan kemampuan mengelola keseimbangan “ekosistem, nilai budaya dan pengamalan perilaku” yang bermanifestasi sebagai keseimbangan “agent, host and environment”.
Guna mewujudkan pelaksanaan health education berazas pada proses Belajar-Mengajar, bagi seorang health educator diperlukan baginya pengetahuan tentang penyusunan tujuan instruksional sesuai syarat-syaratnya serta kemampuan menilai faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan proses Belajar-Mengajar tersebut, termasuk tersedianya kurikulum dan pemilihan jenis pendidikan.

Komponen Komunikasi Kesehatan
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

 Landasan Komunikasi Kesehatan
Dalam Undang-undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Pendekatan sentralistis di waktu lampau menyebabkan tidak berkembangnya manajemen kesehatan di unit-unit kesehatan dan di Daerah. Manajemen memang akan berkembang dengan baik pada saat suatu unit atau Daerah diberi kewenangan untuk mengurus dirinya sendiri (otonom).
Dengan kurang jelasnya manajemen kesehatan diwaktu lampau, maka kebutuhan informasi dan datanya pun menjadi tidak jelas pula.
Oleh karena itu, tahun 2001 yang merupakan awal pelaksanaan Otonomi Daerah dapat dianggap sebagai momentum yang tepat untuk mulai mengembangkan kembali Sistem Informasi Kesehatan. Mendukung hal tersebut maka pada tahun tersebut di terbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) maka pada tahun 2003 dikeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem-bangan egovernment. Kemudian dijabarkan lagi melalui
Surat Keputusan Menteri Informasi & Komunikasi nomor 56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan Manajemen Sist Dokumen Elektronik (versi 1.0) dan Surat Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Perlunya Komunikasi Kesehatan di Bidang Kesehatan
Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan  dan pesan pencegahan –pencegahan.
Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi interaktif.
Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.
Jadi,komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti.