Sunday 24 March 2013

strategi media relation


1.      Membesarkan Perusahaan Dengan Media
Perusahaan maupun institusi (lembaga) yang hidup di era modern seperti sekarang tidak akan bisa survive dan berkembang dalam menghadapi persaingan tanpa menggandeng media massa (cetak maupun elektronik). Pasalnya, kekuatan sebuah media diyakini banyak kalangan mampu membangun image positif sebuah institusi. Faktanya, semua perusahaan besar di dunia seperti, Nokia, Microsoft, dan Yahoo, bisa menggurita dan dikenal masyarakat luas berkat membangun jalinan dengan media. Karena hidup matinya sebuah perusahaan modern mutlak ditentukan hubungan perusahaan melalui kemampuan public relations (PR) atau biasa disebut Hubungan Masyarakat (Humas) dalam menjalankan tugasnya menggandeng media sebagai partner untuk mendongkrak kinerja perusahaan. Menurut Al & Laura Ries, dalam bukunya The Fall of Advertising and The Rise of PR mengemukakan bahwa untuk dapat memenangi kompetisi, satu-satunya cara untuk mengalahkan kompetitor adalah dengan cara memenangkan pertempuran di media massa. Perusahaan modern biasanya akan membentuk unit kerja yang bernama public relations yang ditugaskan menjalin hubungan baik dengan media. Pekerjaan sebagai praktisi PR sangat berat karena membawa nama baik perusahaan. Sehingga citra perusahaan dipertaruhkan betul di tangan PR. Jika Humas mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik, otomatis perusahaan akan ikut terdongkrak citra positifnya di mata masyarakat. Karena itu, keberadaan PR menjadi titik sentral bagi terbangunnya image perusahaan. Era sekarang, di mana segalanya harus melibatkan media massa, maka PR yang cerdik harus mencari celah untuk memaksimalkan adanya media massa bagi keberadaan perusahaan. Pada intinya tugas merangkul media untuk membesarkan perusahaan di mana bernaung tidak boleh tidak dilakukan. Pasalnya jika PR mampu memenangkan pertempuran media, maka hal itu sama saja perusahaan tersebut berhasil mengalahkan kompetitor dan mendapatkan pasar yang diinginkan. Bukti nyata kekuatan PR modern dalam memenangkan pertempuran di media massa adalah banyaknya Non Goverment Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang hidup dan berkembangnya ditentukan berkat jalinan timbal balik dengan media. Greenpeace, World Wildlife Fund (WWF), PETA, dan Amnesty International bisa menjadi LSM besar dan dikenal masyarakat dunia berkat keberhasilannya menjalin hubungan khusus dengan media yang senantiasa mempublikasikan setiap acaranya. Karena itu, tugas dan fungsi Humas adalah sebagai instrument yang berfungsi menyampaikan keunggulan sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat, yang diharapkan bisa membentuk citra positif kepada pihak ketiga (target sasaran). Satu-satunya cara agar tujuan perusahaan tersebut bisa terealisir adalah menggandeng dan terus menjaga hubungan baik dengan pihak media. Untuk itu, media relations adalah wajib hukumnya bagi PR karena keuntungan menjalin hubungan dengan media bisa berdampak pada meningkatnya brand image, yang berujung pada meningkatnya produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen atau pasar. Jika dulu iklan dipandang sebagai cara ampuh untuk membentuk citra perusahaan, sekarang tidak lagi. Perusahaan yang berwawasan modern saat ini pasti mengandalkan kemampuan Humas. Karena sekarang masyarakat cenderung sudah cerdas dan selektif dalam menilai iklan yang dipasang di media. Karena itu, celah untuk dapat membentuk citra positif adalah dengan menerapkan strategi public relathionship dengan media massa agar merek produk maupun jasa yang ditawarkan dapat dipublikasikan dan dikenal hingga masuk dalam benak masyarakat. Karena di tengah arus informasi yang cepat berubah mustahil perusahaan maupun institusi bisa berkompetisi dan bersaing tanpa menjalin hubungan baik dengan media. Image building sebuah lembaga merupakan hal mutlak yang harus selalu dilakukan. Memang untuk mencapainya (pembentukan citra positif) dibutuhkan kejelian strategi dari PR yang handal dalam ’menjinakkan’ media, dan juga sebuah cost yang tidak sedikit. Tetapi hasil yang bakal ditimbulkan sangat luar biasa besar manfaatnya bagi perusahaan jika dibandingkan hanya melalui pemasangan iklan semata.
Contoh paling mutakhir kedahsyatan hubungan media adalah perusahaan Microsoft. Padahal jika ditelisik lebih jauh, Bill Gates bersama Microsoft-nya sedikit sekali mengalokasikan anggaran perusahaan untuk pemasangan iklan di media massa. Tetapi satu yang membedakan Microsoft dengan perusahaan lainnya di dunia ini adalah mereka dengan cerdas mampu memanfaatkan jaringan media, dan terus menjaga hubungan baik.. Sederhana, tetapi dampaknya luar biasa positif bagi perkembangan perusahaan.  Strategi yang tidak pernah ditinggalkan tersebut berdampak pada seringnya Microsoft dan Bill Gates muncul di pemberitaan. Dengan semakin seringnya muncul mereka di koran dan ditayangkan televisi, serta internet, Microsoft pun jadi semakin dikenal masyarakat dan memiliki citra positif di benak masyarakat. Hingga Microsoft menjadi acuan pertama karena paling diingat masyarakat ketika mereka akan membeli produk yang ditawarkan.
Hubungan Media (Konsep dan Aplikasi) mencoba menyadarkan kita semua bahwa keberadaan media sangat penting bagi keberlanjutan sebuah institusi maupun perusahaan jika ingin memenangi kompetisi. Karena perusahaan besar di dunia bisa menjadi leader dibanding kompetitornya bukan lantaran berpromosi secara besar-besaran, melainkan dengan cara menjalinan kerjasama baik dengan media.


2.       Media Relation Antara Teori dan Fakta

Secara teori, media relations memiliki fungsi atau peran pertama berkenaan dengan komunikasi, kedua berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada pemberitaan media atas nama organisasi atau klien. Kenapa demikian? Hal ini lebih dikarenakan dewasa ini media massa sudah menjadi bagian dari banyak orang. Nyaris tak ada kegiatan yang tak melibatkan media massa dalam kehidupan kita. Oleh karenanya, organisasi mau tidak mau membutuhkan sebuah hubungan baik dengan media yang oleh praktisi PR  menjadi salah satu roh penting dalam aktivitas Public Relations. Terkait dengan ketrampilan kita dalam menulis siaran pers, membuat laporan liputan media atau mendokumentasikan kegiatan sedangkan analisis adalah kegiatan yang membutuhkan intligensia tentang bagaimana menghadapi / menanggapi opini publik, membaca kecenderungan, atau merumuskan permasalahan berdasarkan berbagai data yang dimilikinya.

Pemaparan di atas memang tidak secara spesifik berkaitan dengan fungsi dan tugas seorang media relations officer, melainkan penekanan pada kompetensi seorang PR yang selain harus memiliki kemampuan teknis juga harus menguasai dan mampu membuat sebuah analisa akan perkembangan opini publik atau perusahaan/ organisasi. Kembali lagi kepada definisi media relations, secara teori seperti dalam glosarium, media relations adalah berhubungan dengan para wartawan dalam upaya untuk membina hubungan yang baik dengan media siaran, cetak, dan online. Dari sini Media Relations Officer bisa juga disebut sebagai perpanjangan tangan PR dalam membina hubungan baik dengan media massa. Melihat tugas media relations tersebut jelas bahwasannya peran seorang media relations dalam menyukseskan program dan perencanaan strategi PR menjadi sangat krusial dan penting walaupun tetap saja bisa disebut sebagai seorang executor dari program-program PR.

Menjawab pertanyaan peserta tentang bagaimana praktik dan fakta yang ada dilapangan serta banyaknya organisasi yang tetap memilih/menujuk seorang media relations dari luar organisasi, ini tentu tidak bisa disama ratakan. Pertama mungkin saja dalam departemen PR (humas) organisasi tersebut belum memiliki staff media relations yang memang dekat dan memiliki hubungan baik dengan media atau lebih pada soal efektivitas dan simplisitas. Tak ada yang salah dengan dua pertimbangan ini. Karena urusan menjaga, menjalin dan membina hubungan baik dengan media memang bukan sesuatu hal yang mudah. Secara sederhana bisa diilustrasikan bahwasanya menjalin hubungan baik dengan media ini seperti halnya kita menjalin hubungan dengan pasangan. Sangat kompleks dan banyak hal yang musti diperhatikan. Dengan demikian tak ada salahnya organisasi mempercayakan hal ini kepada orang yang memang memiliki selain network ke media juga kedekatan hubungan dengan  masing-masing media termasuk memahami secara baik seluk-beluk media massa.  Faktor lainnya adalah biaya. Kebanyakan jasa media relations yang ditawarkan selain sangat terjangkau, hasil yang diberikan pun juga cukup professional dan memuaskan. Hal tersebut mungkin dianggap lebih paktis bagi beberapa organisasi, namun demikian bagi sebagian organisasi lainnya lebih memilih menggunakan jasa PR secara menyeluruh dengan mengundang atau menunjuk perusahaan yang bergerak di bidang PR Consultant atau tak sedikit organisasi yang memilih memberdayakan peran dan fungsi PR di dalam organisasinya dengan mengikutsertakan staff PR, corporate secretary atau  external communications atau departemen lain ke berbagai pelatihan baik secara general membahas tentang PR atau secara khusus tentang media relations yang di dalamnya terdapat banyak hal mulai dari pemetaan media (mediascape), pemahaman alur kerja media hingga bagaimana cara berhadapan dan menjalin hubungan dengan media, bagaimana membuat sebuah event yang menarik dan melibatkan media seta aspek-aspek lainnya hingga teknik penulisan naskah Public Relations. Hal ini bisa jadi adalah pilihan tepat guna mencetak staff yang handal berkenaan dengan komunikasi sehingga mampu menjalankan fungsi PR sebagai jembatan antara organisasi dengan publiknya.

Media Relations = Event Organizer
Fakta yang terjadi dilapangan, baik media relations officer maupun independent media relations menjalankan fungsinya lebih dari sekedar menjalin dan menjaga hubungan baik kepada para wartawan (media) dengan berusaha secara aktif memenuhi kebutuhannya akan informasi guna mendapatkan publisitas bagi organisasinya. Seorang media relations officer atau independent  media relations juga harus menjalankan fungsinya dalam mempersiapkan, mengatur dan menyelenggarakan event (press conference / editor gathering / lainnya) termasuk juga melakukan fungsi memonitor, kliping dan menganalisa publisitas (atau sering disebut sebagai aktivitas event management) yang ada terkait dengan pemberitaan organisasi.

Di tingkatan ini, media relations officer setelah menyelesaikan tahapan-tahapan dalam event management hingga membuat sebuah report dari kegiatan publisitas tersebut kemudian menyerahkannya ke public relation officer / manager yang selanjutnya dibahas di tingkat manajemen. Hasil dari kegiatan ini kemudian bisa digunakan sebagai masukan maupun bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan organisasi selanjutnya. Seorang media relations officer kemudian kembali menjalankan fungsinya dalam berusaha menjalin dan membina hubungan baik dengan media termasuk menindak lanjuti program publisitas yang diselenggarakan. Ada beberapa kegiatan yang biasa dilakukan setelah event berlangsung yang bertujuan untuk tetap menginformasikan progress dari kegiatan yang telah dijalankan. Misalkan acara tersebut adalah acara press conference dalam rangka ”Paparan Publik dan Penawaran Perdana Saham (Initial Public Offering / IPO). Untuk jenis kegiatan ini kerja media relations belumlah selesai setela menyerahkan laporan publisitas atas kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan ada langkah-langkah lanjutan



3.      Strategi Media Relation KPK dalam memberantas Korupsi
Media memiliki peran penting. Bukan hanya menyajikan pemberitaan yang aktual, tetapi juga mampu menggerakkan seseorang melakukan demonstrasi. Masih hangat diingatan kita semua tentang  insiden 5 oktober. Ketika gedung KPK disantroni korps cokelat bertepatan dengan pemeriksaan Djoko Susilo. Salah satu tersangka kasus simulator SIM. Insiden tersebut, kemudian tersiar dengan cepat di media massa. Seluruh stasiun TV maupun cetak (koran) mengulasnya sedemikian rupa. Tidak menunggu lama gelombang dukungan terhadap lembaga antikorupsi (KPK) berdatangan. Mahasiswa dan masyarakat penggiat antikorupsi membentangkan Spanduk SAVE KPK SAVE INDONESIA di jalan raya. Sambil berorasi mengutuk insiden tersebut.
Media memang telah menjadi mitra strategis dalam pemberantasan korupsi. Bambang Widjojanto (wakil ketua KPK) menegaskan sekurangnya ada lima peran pers (media) dalam pemberantasan korupsi. Pertama, melakukan pengawasan internal aparat birokrasi. Kedua, proses laporan masyarakat. Ketiga, pencegahan korupsi. Keempat, penindakan korupsi. Kelima, rehabilitasi akibat korupsi. Dalam Pasal 15 huruf b Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat yang memerlukan atau memberikan bantuan untuk memperoleh data lain yang berkaitan dengan hasil penuntutan tindak pidana korupsi yang ditanganinya. Serta KPK melalui Deputi Bidang Pencegahan memiliki tugas pendidikan dan penyebaran budaya antikorupsi kepada pemerintah, masyarakat dan swasta melalui mass media baik elektronik maupun cetak.
Kewajiban KPK dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi sejalan dengan peran media. Pertama, Memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat. Kedua, sarana pendidikan massa (mass education) pers memuat tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat. Ketiga, fungsi hiburan. Media memuat hal-hal yang bersifat hiburan guna mengimbangi berita-berita berat dan artikel-artikel berbobot. Keempat, media sebagai kontrol sosial. Fungsi ini mengandung nilai-nilai demokrasi, seperti Social Participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan), Social Responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat), Social Support (dukungan rakyat terhadap pemerintah), Social Control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah).
Berbicara tentang pemberantasan korupsi, bukan hanya berbicara soal kinerja KPK, Kepolisian dan Kejaksaan. Masyarakat harus bersama penegak hukum dalam melakukan langkah pencegahan (preventif). Hal tersebut karena korupsi merupakan musuh bersama yang harus diberantas. Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi diatur dalam peraturan perundang-undangan. Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. wujud peran serta tersebut diantaranya mencari dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi (vide Pasal 41 UU Nomor 31 Tahun 1999). Kemudian diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 yang menegaskan peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, organisasi masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi




4.      Strategi Media Relation TNI / POLRI dalam menjalin hubungan baik dengan media massa

Mengelola hubungan baik dengan media menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan Public Relations. Dalam menjalankan kegiatan media relations, salah satu tugas yang harus dikerjakan adalah menjalin hubungan baik dengan wartawan.
Dalam pelaksanaanya Humas TNI / POLRI telah melakukan praktik media relations seperti
dalam teori Yosal Iriantara, 2005: 33. Proses Public Relations yang standar itu diawali dengan:
• pengumpilan fakta, pengumpulan fakta bisa dilakukan dengan penelitian, menganalisis pemberitaan media atau membaca kecenderungan (trend analisis).
• Perencanaan dan peyusunan program berdasarkan permasalahan yang sudah di rumuskan itu lalu dibuat perencanaan untuk memperbaikinya.
• Menjalankan rencana itu melalui tindakan dan komunikasi misalnya dengan menyelenggarakan konfrensi pers.
• Evalusi yang dilakukan terhadap semua rangkaian kegiatan dan program tersebut.

Seluruh tahapan strategi Public Relations yang dilakukan oleh TNI / POLRI dalam media relations memiliki tujuan utama yaitu untuk menjalin hubungan baik dengan para wartawan. Dengan terjadinya hubungan yang baik ini, maka diharapkan adanya penulisan pemberitaan yang positif oleh media terhadap TNI / POLRI. Menurut para wartawan, penting bagi Humas TNI / POLRI supaya memilki pemahaman mengenai suatu media. Selain memasok materi yang layak diterbitkan, semua prkatisi PR juga perlu memahami bagaimana sebuah informasi di media itu diterbitkan. Sebagian pengetahuan tersebut dapat dipelajari hanya dengan mengamati dan menganalisisnya saja Dalam pelaksanaan kegiatan media relation, wartawan mempunyai anggapan bahwa selama ini perusahaan dalam mengadakan kegiatan media relations memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.       Wartawan selalu dikonfirmasi terlebih dahulu jika TNI / POLRI akan mengadakan
kegiatan atau acara penting. Biasanya lewat undangan yang bersifat resmi, atau yang
tidak resmi seperti lewat telepon dan sms tentang pemberitahuan tempat, waktu,
tanggal pelaksanaan acara kepada wartawan.
2.       Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, pihak perusahaan telah memberikan informasi
yang jelas dan terbuka bagi wartawan. Jika dirasa masih kurang lengkap, maka humas
Polda Jateng siap menerima kedatangan atau pertanyaan seputar informasi tersebut.
3.      Bekerja sama dalam penyediaan materi, seperti membagikan press release kepada
media. Dengan tujuan agar informasi yang akan ditulis di media baik dan jelas.

Bidang Humas POLRI  merupakan salah satu bidang pada institusi Polri yang menerapkan metode komunikasi untuk menciptakan, mengembangkan dan memelihara kondisi yang diinginkan guna mendukung kelancaran tugas pokok Polri. Kegiatan Humas lebih diarahkan ke bentuk penerangan yaitu kegiatan yang dimaksudkan membentuk opini positif dalam menghadapi ancaman kantibmas. Bidhumas bertugas menyelenggarakan fungsi hubungan masayarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan /informasi serta kerjasama/kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polri.
Dalam strateginya, humas POLRI  menyelenggarakan fungsi PR melalui pengelolaan, penyampaian berita, dan kemitraan dengan media massa dalam pembentukan opini atau citra yang positif dari masyarakat bagi pelaksanaan tugas. Ini dikarenakan hampir sebagian masyarakat masih kurang melihat gambaran dari dedikasi poilsi. Selanjutnya, humas TNI /POLRI membuat data base yang mencakup semua, agar apabila dalam menyampaikan informasi kepada media, humas dapat dengan mudah menjawab semua pertanyaan yang diajukan dalam berbagai kasus, dan agar dapat sigap apabila ada pertanyaan yang datang dengan tidak diduga. Humas juga tak jarang melakukan kegiatan-kegiatan seperti Jumpa Pers, Press Release, Dialog Interaktif, Press Room, Sarasehan, Kliping Harian, Press Tour, Special event, dan Kunjungan ke Media. Cara humas melakukan pendekatan dengan pers yaitu dengan melakukan pendekatan secara personal dengan mengadakan sarasehan dengan insan pers dan adanya saling keterbukaan antara humas dengan wartawan, tidak ada rasa ketakutan menghadapi media karena media merupakan saluran informasi kepada masyarakat. Selain itu humas juga selalu mengkonfirmasi terlebih dahulu jika akan mengadakan kegiatan atau acara penting. Biasanya lewat undangan yang bersifat resmi, atau yang tidak resmi seperti lewat telepon dan sms tentang pemberitahuan tempat, waktu, tanggal pelaksanaan acara kepada wartawan. Apabila ingin melakukan jumpa pers dalam rangka mengklarifikasi sebuah kasus yang sedang hangat, humas TNI/POLRI cukup peka terhadap pers, yaitu dengan melakukan konfirmasi terkait kapan tepatnya dilakukannya kegiatan, agar terdapat kejelasan waktu dan menghindari terjadinya kekecewaan pers apabila ada waktu yang mengaret. Humas juga Bekerja sama dalam penyediaan materi, seperti membagikan press release kepada media. Dengan tujuan agar informasi yang akan ditulis di media baik dan jelas serta memberikan kemudahan bagi media dalam penyampaian berita.



5.      Penggunaan Media Cyber Untuk Publikasi Korporasi

Public relations adalah salah satu bagian dari perusahaan yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. Salah satu fungsi public relations adalah melaksanakan kegiatan yaitu cyber PR.Cyber PR adalah semua kegiatan public relationsyang dilakukan dengan menggunakan fasilitas internet. Internet dapat menjangkau seluruh publik di seluruh dunia hanya dengan memanfaatkan seperangkat komputer yang telah terhubung dengan internet.
Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya cyber PR ini adalah dari segi penghematan biaya yang tidak terlalu besar dan dari segi penghematan waktu tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama. Bisa disebut dengan memanfaatkan cyber PR ini akan terasa lebih praktis dalam kegiatan kehumasan misalnya saja kegiatan humas dalam mencari informasi, publikasi dan membina hubungan dengan relasi.
Salah satu cyber PR yang sering digunakan dalam kegiatan public relations adalah e-mail. Electronic mail atau yang bisa disingkat dengan e-mail merupakan salah satu fasilitas yang banyak digunakan dalam dunia internet. E-mail berfungsi untuk mengirimkan pesan dalam bentuk teks dan gambar dari satu komputer ke komputer lain dalam satu jaringan global yaitu internet.
Saat ini e-mail tidak hanya digunakan untuk berkirim surat elektronik saja, dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini e-mail sudah dapat digunakan dengan berbagai macam kelebihannya. Misalnya saja e-mail dapat berupa tulisan, teks, gambar, dan suara. Selain itu juga dapat berkirim e-mail dengan format grafik dan editing HTML. Ini tentu saja sangat menguntungkan bagi seorang Public Relations Officerdalam kegiatan mencari informasi, publikasi dan membina hubungan dengan relasi.
Dalam mencari informasi seorang Public Relation Officer tidak perlu bersusah payah mencari berita dengan terjun langsung ke lapangan. Cukup dengan duduk manis menggunakan komputer dengan fasilitas internet, berita sudah dapat didapatkan dengan mudah. Hanya dengan membrowsing berita yang kita inginkan melalui beberapa website searching seperti www.yahoo.com, www.google.comserta masih banyak yang lainya.
Salah satu kegiatan lainnya yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officerdalam kegiatan publikasi dalam jaringan internet adalah dengan menggunakan mailing list – mailing list yang sesuai dengan target perusahaan. Public Relations Officermenggunakan mailing list dengan cara memasukan tulisan baik berupa artikel maupun press release mengenai perusahaan. Secara otomatis seluruh anggota milis akan merasakan keuntungan yaitu mendapatkan seluruh informasi dengan mudah dari kegiatan publikasi yang dilakukan oleh Public Relations Officer.
Dalam membina hubungan dengan relasi, seorang Public Relations Officer harus dapat menjaga hubungan baik dengan publik eksternal perusahaan dengan menggunakan e-mail. Misalnya saja wartawan, dengan e-mailmaka wartawan akan sangat mudah mengirimkan siaran persnya. Begitupun sebaliknya, jika seorang Public Relations Officermempunyai berita tentang perusahaan yang butuh disampaikan ke media dapat langsung mengirimkannya melalui e-mail.
Selain itu yang lebih penting adalah menjaga hubungan baik dengan wartawan. Dengan e-mail komunikasi dapat berjalan dengan baik. Public Relations Officerdapat saling menyapa dengan wartawan melalui e-mail, misalnya saja saling menanyakan kabar serta saling menanyakan kegiatan yang sedang dilakukan. Bahkan saja bisa melakukan sesi wawancara tanpa harus bertatapan muka secara lansung, misalnya saja dengan menggunakan fasilitas yahoo messenger. Hal ini tentu saja dapat menumbuhkan citra baik bagi perusahaan perusahaan.


No comments:

Post a Comment