Politik uang yang dapat merubah pilihan masyarakat
Tak
dapat dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum kegiatan money politik atau
biasa disebut politik uang masih sering terjadi dimana-mana dalam menjelang
pemilihan umum atau disingkat Pemilu. Kegiatan tersebut sudah menjadi
komsumsi/kebiasaan setiap calon terkait dalam mendekati pemilu, kegiatan money
politik dapat berpeluang besar untuk menarik simpatisan yang lebih banyak, dan
suara yang didapatkan pula akan semakin besar, sehingga kegiatan tersebut
biasanya dijadikan senjata ampuh bagi para calon.
Adapun
yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini adalah masyarakat menengah kebawah
yang mudah termanipulasi dengan uang. Pada kenyataannya, masyarakat dengan
kondisi ekonomi dibawah rata-rata relatif banyak dan mudah ditemui, hal ini
yang menjadi salah satu penyebab kegiatan money politik dapat terjadi dan
berjalan dengan lancar. Masyarakat miskin yang membutuhkan uang akan lebih
cepat terpengaruh dan memberikan suara mereka untuk ditukar dengan sejumlah uang
atau dengan suatu imbalan. Datangnya saat-saat seperti ini yaitu Pemilihan
Umum, merupakan anugrah tersendiri bagi mereka, yang menganggap itu suatu
rejeki, jadi tidak heran jika politik uang dapat berajalan dengan lancar berkat
orang –orang yang trlibat didalamnya.
Politik
uang bukanlah hal yang baru ditemui, politik uang sudah merajalela sejak
lama bahkan sejak dahulu kala. Tak heran
jika mendekati pemilu selalu diwarnai dengan politik uang dimana-mana. Saat ini
uang sangat berperan aktif dalam kehidupan, uang adalah penentu jatuh bangunnya
seseorang, uang adalah sumber kehidupan, orang
tak dapat hidup tanpa adanya uang, berbagai carapun dilakukan untuk
mendapatkan uang baik itu halal maupun non halal. Begitu pula dalam menjelang
pemilu, uang dipandang sebagai tuhan yang menentukan terpilih tidaknya seorang
calon. Di zaman sekarang sulit didapatkan politik yang bersih tanpa diwarnai
dengan permainan uang, seorang politisi yang haus akan kekuasaan akan melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan keinginan mereka, termaksud
menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.
Pemberian
uang kepada masyarakat atau calon pemilih, sudah menjadi pemandangan biasa
disetiap daerah dalam mendekati pemilu, pemberian uang tersebut bukanlah
pemberian sukarela atau sedekah, melainkan pemberian yang harus mendapatkan imbalan,
pemberian kepada para pemilih untuk mendapatkan dukungan dan suara mereka atau
dengan kata lain pembelian suara. Disinilah terjadi jual beli suara antara si
calon dan si pemilih, si pemilih akan memberikan suara mereka apabila menerima
uang dari para calon, sehingga pilihan masyarakat sangatlah ditentukan berapa
besar uang yang didapat dari para calon.
Uang
sangat menentukan pilihan masyarakat, banyak tidaknya suara yang didapat para
calon, tergantung dari banyak tidaknya uang yang diberikan kepada masyarakat. Memang
benar jika ada kata “ masyarakat sekarang sudah jeli dan pandai untuk memilih”,
artinya masyarakat sudah jeli untuk melihat calon mana yang mampu memberikan
materi yang lebih besar, dan pandai untuk memanfaatkan uang para calon sekarang
sebelum menjabat, karena ketika menjabat
si calon bahkan tidak akan melihat mereka lagi, kinerjanya pun tidak akan
diraskan manfaatnya bak secra langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan
money politik adalah persaingan yang tidak sehat dan dapat merugikan pihak
lain, selain itu kegiatan politik uang atau bermain dengan uang untuk
mendapatkan kekuasaan merupakan suatu ciri koruptornis (seorang koruptor).
Politik uang seharusnya tidak dibiarkan merajalela, tetapi semua pihak hanya
bisa berdiam diri melihat kegiatan itu berlangsung secra terus menerus tanpa
bisa berbuat apapun.
No comments:
Post a Comment