Monday 7 April 2014

Money Politik (Politik Uang) Dan Pilihan Masyarakat (Menghadapi PEMILU)



Politik uang yang dapat merubah pilihan masyarakat
 
Tak dapat dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum kegiatan money politik atau biasa disebut politik uang masih sering terjadi dimana-mana dalam menjelang pemilihan umum atau disingkat Pemilu. Kegiatan tersebut sudah menjadi komsumsi/kebiasaan setiap calon terkait dalam mendekati pemilu, kegiatan money politik dapat berpeluang besar untuk menarik simpatisan yang lebih banyak, dan suara yang didapatkan pula akan semakin besar, sehingga kegiatan tersebut biasanya dijadikan senjata ampuh bagi para calon.
Adapun yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini adalah masyarakat menengah kebawah yang mudah termanipulasi dengan uang. Pada kenyataannya, masyarakat dengan kondisi ekonomi dibawah rata-rata relatif banyak dan mudah ditemui, hal ini yang menjadi salah satu penyebab kegiatan money politik dapat terjadi dan berjalan dengan lancar. Masyarakat miskin yang membutuhkan uang akan lebih cepat terpengaruh dan memberikan suara mereka untuk ditukar dengan sejumlah uang atau dengan suatu imbalan. Datangnya saat-saat seperti ini yaitu Pemilihan Umum, merupakan anugrah tersendiri bagi mereka, yang menganggap itu suatu rejeki, jadi tidak heran jika politik uang dapat berajalan dengan lancar berkat orang –orang yang trlibat didalamnya.
Politik uang bukanlah hal yang baru ditemui, politik uang sudah merajalela sejak lama  bahkan sejak dahulu kala. Tak heran jika mendekati pemilu selalu diwarnai dengan politik uang dimana-mana. Saat ini uang sangat berperan aktif dalam kehidupan, uang adalah penentu jatuh bangunnya seseorang, uang adalah sumber kehidupan, orang  tak dapat hidup tanpa adanya uang, berbagai carapun dilakukan untuk mendapatkan uang baik itu halal maupun non halal. Begitu pula dalam menjelang pemilu, uang dipandang sebagai tuhan yang menentukan terpilih tidaknya seorang calon. Di zaman sekarang sulit didapatkan politik yang bersih tanpa diwarnai dengan permainan uang, seorang politisi yang haus akan kekuasaan akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keinginan mereka, termaksud menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.
Pemberian uang kepada masyarakat atau calon pemilih, sudah menjadi pemandangan biasa disetiap daerah dalam mendekati pemilu, pemberian uang tersebut bukanlah pemberian sukarela atau sedekah, melainkan pemberian yang harus mendapatkan imbalan, pemberian kepada para pemilih untuk mendapatkan dukungan dan suara mereka atau dengan kata lain pembelian suara. Disinilah terjadi jual beli suara antara si calon dan si pemilih, si pemilih akan memberikan suara mereka apabila menerima uang dari para calon, sehingga pilihan masyarakat sangatlah ditentukan berapa besar uang yang didapat dari para calon.
Uang sangat menentukan pilihan masyarakat, banyak tidaknya suara yang didapat para calon, tergantung dari banyak tidaknya uang yang diberikan kepada masyarakat. Memang benar jika ada kata “ masyarakat sekarang sudah jeli dan pandai untuk memilih”, artinya masyarakat sudah jeli untuk melihat calon mana yang mampu memberikan materi yang lebih besar, dan pandai untuk memanfaatkan uang para calon sekarang sebelum menjabat, karena  ketika menjabat si calon bahkan tidak akan melihat mereka lagi, kinerjanya pun tidak akan diraskan manfaatnya bak secra langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan money politik adalah persaingan yang tidak sehat dan dapat merugikan pihak lain, selain itu kegiatan politik uang atau bermain dengan uang untuk mendapatkan kekuasaan merupakan suatu ciri koruptornis (seorang koruptor). Politik uang seharusnya tidak dibiarkan merajalela, tetapi semua pihak hanya bisa berdiam diri melihat kegiatan itu berlangsung secra terus menerus tanpa bisa berbuat apapun.

No comments:

Post a Comment