Baruan PR jika dijabarkan secara rinci dalam korelasi komponen utama peranan
public relations adalah sebagai
berikut (Ruslan, 2007:13) :
a. Publication (Publikasi
dan publisitas)
Setiap fungsi dan tugas public relations
adalah menyelanggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas
untuk diketahui oleh publik. Tugas PRO adalah menciptakan berita untuk mencari
publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan
mengubtungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.
b. Event
(Menyusun program acara)
Merancang acara tertentu atau lebih
dikenal dengan peristiwa khusus (spesial
event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang
khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
c. News
(Menciptakan berita)
Berupaya mencciptakan berita melalui press release, news letter, buletin, dan
lain-lain yang biasanya mengacuh teknis penulisan 5H+1W (Who, What, Where, When, Why dan How) dengan sistematika penulisan
“piramida terbalik”, yang paling penting menjadi lead atau intro dan yang
kurang penting diletakkan ditengah batang berita. Untuk itulah seorang PRO, mau
tidak mau harus mempunyai kemampuan untuk menulis, karena sebagian tugasnya
untuk tulis menulis (PR writing), khususnya
dalam menciptakan publisitas.
d. Community
involvement (Kepeduliannya kepada komunitas)
Keterlibatan tugas sehari-hari seorang public relations officer (PRO) adalah
mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga
hubungan baik (community relations and
humanity relations) dengan pihak organsasi atau lembaga yang diwakilinya.
e.
Inform
or image (Memberitahukan atau meraih citra)
Ada dua fungsi utama dari public
relations, yaitu memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian,
sehingga diharapkan akan memperoleh teanggapan berupa citra positif dari suatu
proses “nothing” diuoayakan menjadi “something”. Dari yang tidak tahu menjadi
tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa citra.
f. Lobbying and negotiation
(Pendekatan dan bernegosiasi)
Keterampilan untuk melobi secara
pendekatan pribadi dan kemudian kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi
seorang PRO agar semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau
organisasisebelum dimasyarakatkan perlu diadakan pendekatan untuk mencapai
kesepakatan (deal) atau memperoleh
dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh sehingga timbul saling
menguntungkan.
g. Social
Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)
Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia
publik relations adalah cukup penting, tidak hanya memikirkan keuntungan materi
bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga
kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati
atau empati dalam khalayaknya. Hal ini dalam fungsi public relations (corporate function) terdapat fungsi yang
berkaitan dengan social marketing.
Sumber: kiat dan strategi Kampanye Public Relation. Ruslan Rosady, 2007
No comments:
Post a Comment